Perbedaan Obgyn dan Bidan, Mana yang Harus Dipilih?

Obgyn dan bidan merupakan dua sosok yang dikunjungi oleh ibu hamil dan ketika akan melahirkan. Keduanya sangat berperan dalam mendampingi kesehatan maupun keselamatan ibu dan bayi. 

Kehamilan dan melahirkan merupakan kondisi yang pasti membawa kebahagiaan bagi pasangan suami istri maupun keluarga besar. Begitu test pack menunjukkan garis dua, maka sejak saat itulah harus sudah mulai melakukan pemeriksaan di Obgyn atau bidan. Bahkan sebelum merencanakan kehamilan dan setelah melahirkan masih harus memeriksakan kesehatannya.

Dalam dunia kehamilan dan persalinan, dua sosok yang paling sering disebut adalah Obgyn dan bidan. Namun, tidak sedikit calon ibu yang masih bingung, siapa yang sebenarnya harus dipilih untuk mendampingi kehamilan dan persalinan? Apakah lebih aman ke OBGYN karena bergelar dokter? Ataukah memilih bidan yang justru lebih cocok karena terasa lebih kekeluargaan?

Perbedaan Antara Obgyn dan Bidan

Ketika harus memilih siapa yang harus mendampingi kehamilan, mengontrol kehamilan, dan membantu saat persalinan, maka pilihannya adalah ke dokter kandungan atau bidan. Kedua tenaga medis ini sama bagusnya, tergantung pilihan dan kemantapan diri dari calon ibu saja.  

Dokter kandungan atau Obgyn dan bidan mempunyai perbedaan yang mungkin dapat menjadi referensi ketika harus memilih antara keduanya. Berikut perbedaan antara Obgyn dan bidan yang perlu dipahami. 

  1. Definisi dan latar belakang pendidikan

OBGYN singkatan dari Obstetrician Gynecologist, yaitu dokter spesialis kandungan dan kebidanan. Untuk menjadi OBGYN, seseorang harus menyelesaikan pendidikan dokter umum sekitar 6 tahun. Kemudian melanjutkan spesialis kebidanan dan kandungan sekitar 4 tahun. Kalau ditotal, pendidikannya dapat mencapai lebih dari 10 tahun.

Baca juga: Tanda-Tanda Awal yang Jarang Diketahui Pada Kehamilan Kembar

Bidan merupakan tenaga kesehatan profesional yang fokus pada pelayanan kehamilan, persalinan, nifas, serta perawatan bayi baru lahir. Pendidikan bidan dapat berupa D3 Kebidanan, Sarjana Kebidanan (S.Keb), dan profesi Bidan (Bd). 

Meskipun bidan tidak sejauh Obgyn dari segi durasi pendidikan, namun tetap mempunyai jam terbang yang tinggi dalam menangani kehamilan normal.

  1. Pelayanan dan tanggung jawab

Obgyn menangani kehamilan normal maupun kehamilan yang berisiko tinggi. Yang termasuk kehamilan resiko tinggi antara lain adalah ibu dengan hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung, kehamilan kembar, kehamilan bermasalah pada plasenta atau rahim, dan terdapat riwayat keguguran atau operasi caesar Selain itu juga ibu yang membutuh tindakan medis seperti operasi caesar, forceps, atau vakum,

Sedangkan bidan lebih fokus pada pemeriksaan kehamilan rutin, pendampingan persalinan normal, konseling laktasi, perawatan ibu nifas dan bayi baru lahir, maupun edukasi tentang senam hamil dan persiapan melahirkan alami.

  1. Pendekatan dan cara penanganan

Obgyn cenderung menggunakan pendekatan medis dan intervensional. Pemeriksaan dilakukan menggunakan USG, tes laboratorium, dan intervensi saat diperlukan. Obgyn siap mengambil tindakan cepat jika muncul risiko atau komplikasi.

Bidan lebih mengedepankan pendekatan holistik dan suportif. Bidan mendorong ibu untuk percaya pada kemampuan tubuh sendiri, fokus pada teknik alami, dan mendukung persalinan normal tanpa intervensi kecuali diperlukan.

  1. Biaya dan aksesibilitas

Perbedaan antara Obgyn dan bidan yang dapat menjadi pertimbangan adalah masalah biayanya. Biaya konsultasi dan persalinan dengan Obgyn umumnya lebih tinggi, apalagi jika dilakukan di rumah sakit swasta. Namun, banyak rumah sakit atau klinik yang menyediakan layanan Obgyn dengan harga terjangkau melalui BPJS Kesehatan.

Sedangkan layanan bidan cenderung lebih ekonomis dan banyak tersedia di klinik bersalin atau praktik mandiri. Bidan juga banyak yang berada lebih dekat dengan masyarakat, bahkan di daerah pedesaan sekalipun.

Baca juga: Baby Bump Aesthetic? Tips Foto Kehamilan ala Influencer

  1. Kapan harus memilih Obgyn?

Calon ibu dapat memilih Obgyn apabila memiliki riwayat kehamilan bermasalah dan didiagnosa memiliki kondisi medis tertentu selama hamil. Bagi ibu yang ingin melahirkan dengan opsi seperti operasi caesar dan menginginkan pengawasan medis ketat menggunakan teknologi terbaru, maka Obgyn menjadi pilihan yang tepat.

  1. Kapan harus memilih bidan?

Calon ibu dapat memilih bidan apabila kehamilan termasuk dalam kategori rendah risiko, menginginkan persalinan alami, dan minim intervensi. Jika ibu mengutamakan suasana yang lebih personal dan tenang sampai mendapat dukungan emosional dan psikologis selama proses persalinan, maka bidan dapat menjadi pilihan yang tepat.

Obgyn dan bidan merupakan dua pilihan untuk mendampingi selama kehamilan dan melahirkan. Kehamilan dan persalinan adalah masa mendebarkan yang sangat personal. Baik OBGYN maupun bidan memiliki keunggulan masing-masing. Yang terpenting adalah merasa nyaman, aman, dan didampingi oleh tenaga kesehatan yang menghargai keputusan maupun kondisi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *